Pengusungan Ridwan Kamil di Jakarta: Kompromi Strategis Pembagian Wilayah KIM

Kompromi Politik KIM: Ridwan Kamil untuk Jakarta, Dedi Mulyadi di Jawa Barat

Redaksi BNews

Jakarta – Direktur Parameter Politik Indonesia (PPI), Adi Prayitno, menyatakan bahwa keputusan Partai Golkar untuk mengusung mantan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jakarta 2024 adalah hasil kompromi strategis antara Golkar dan Koalisi Indonesia Maju (KIM). Kompromi ini bertujuan membagi wilayah kekuasaan dengan menguntungkan kedua belah pihak, yakni memberikan peluang bagi Dedi Mulyadi dari Partai Gerindra untuk maju sebagai calon Gubernur Jawa Barat.

“Ini adalah hasil kompromi politik antara Golkar dan Gerindra dalam KIM, di mana Ridwan Kamil di Jakarta dan Dedi Mulyadi di Jawa Barat. Kompromi ini menghindari persaingan langsung dan memberikan keuntungan strategis bagi kedua partai,” ungkap Adi Prayitno.

Adi Prayitno menambahkan bahwa meski Ridwan Kamil memiliki elektabilitas tinggi di Jawa Barat, keputusan ini dibuat untuk mengoptimalkan peluang politik di masing-masing wilayah. Di Jakarta, Ridwan Kamil harus bersaing dengan kandidat kuat seperti Anies Baswedan dan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Hasil survei Litbang Kompas menunjukkan Ridwan Kamil berada di posisi ketiga dengan elektabilitas 8,5 persen, kalah dari Anies Baswedan (29,8 persen) dan Ahok (20,0 persen).

“Menjagokan Ridwan Kamil di Jakarta bukanlah hal mudah. Namun, dengan dukungan penuh dari KIM dan kemungkinan koalisi tambahan dari PKS, PKB, dan Nasdem, peluang Ridwan Kamil bisa meningkat,” jelas Adi.

Sebelumnya, Partai Golkar merestui Ridwan Kamil untuk maju di Pilkada Jakarta setelah pertemuan dengan Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto. Ridwan Kamil mengonfirmasi kesiapannya untuk maju sebagai calon gubernur DKI Jakarta, meski belum mengumumkan pasangan calon wakil gubernur.