BNews, Puruk Cahu – Keprihatinan Ketua DPRD Kabupaten Murung Raya (Mura), Doni saat mendengar infomasi yang disampaikan wartawan berkenaan dengan krisis penutur bahasa Dayak Siang.
Bahkan berdasarkan infomasinya sudah ada 2 Desa di wilayah asli Dayak Siang mulai tidak menggunakan basa Dayak Siang maka, Ketua DPRD Mura menyikapinya dengan mengajak seluruh masyakarakat Adat Siang untuk mulai memperhatikan pelestarian bahasa Dayak Siang.
“Saya terkejut juga mendengar informasi itu, pasalnya, saya pribadipun dalam berbahasa daerah aktif. Ketika saya bertemu dengan warga U’ut Danum, Dayak Ngaju, dan Dayak Bakumpai saya menyapa mereka dengan bahasanya masing-masing. Apa lagi bahasa Ibu kami, bahasa Dayak Siang tentu tiap hari kami pergunakan,” Kata Doni, Senin (8/1)
Kedepannya, Poltitisi PDI-P ini berharap agar bahasa Dayak Siang terutama di lingkungan warga Dayak Siang agar menjaga pelestarian bahasa Dayak Siang. Terutama generasi muda Dayak siang diminta jangan malu menggunakan bahasanya dalam berkomunikasi dikomintasnya sendiri.
“Terkait kemampuan berbahasa bukan hanya berkomunikasi dalam bahasa Dayak saja saya aktif. Beberapa bahasa daerah lain seperti Banjar dan Jawa saya juga bisa. Namun, kendati demikian saya akan lebih bangga dan senang jika saya dan lawan bicara saya berkomunikasi dengan bahasa Dayak Siang yang merupakan bahasa ibu di Kabupaten Mura ini,” Imbuhnya.
Jadi itu semua, lanjut Doni, menjadi literasi bersama. Kedepan dirinya berharap dinas teknis yaitu Dinas Pendidikan dan Kebudayaan supaya menekankan agar para guru di jenjang SD, SMP, dan SMA untuk memberikan waktu khusus berbicara dalam bahasanya masing-masing.
“Hal ini harus kita fasilitasi, bukan hanya memerintahkan semisal guru menanyakan sesuatu dalam bahasa Dayak Siang dan dijawab murid dengan menggunakan bahasa yang sama. Dengan dimulai dari guru yang berbahasa daerah tentu dengan serta merta para murid akan turut menggukan bahasa yang digunakan guru tersebut,” tutupnya.(jk)