Kasus penganiayaan terhadap selebgram Cut Intan Nabila oleh suaminya, Armor Toreador, semakin memanas setelah fakta baru terungkap. Ternyata, Cut Intan disiksa pada pagi hari sebelum video CCTV-nya viral, yang menjadi titik awal perhatian publik.
- Penyiksaan dan Kondisi Korban Berdasarkan informasi dari sahabat Cut Intan, Wafiq Azizah Malik, melalui akun Instagram-nya @pipicannn, Cut Intan disiksa oleh Armor pada pagi hari sebelum video CCTV-nya viral pada Selasa, 13 Agustus 2024. Sahabatnya, Della Nevalda Aprili, mengungkapkan bahwa Cut Intan masih dalam keadaan syok dan sedang menjalani proses hukum, termasuk visum. “Intan masih shock dan butuh bantuan, temen-temen bantu doa aja,” tulis Aprili.
- Kondisi Rumah dan Pengamanan Rumah Cut Intan telah mendapatkan pengamanan dari aparat setempat, termasuk polisi dan Komnas Perempuan. “RT RW setempat juga mengawasi, ada beberapa polisi dan Komnas Perempuan yang datang,” ujar Aprili. Sementara itu, suami Cut Intan telah meninggalkan rumah, dan keluarga Intan sedang berkumpul di rumah untuk mendampingi.

- Karakter Manipulatif dan Utang Miliaran Teman-teman Cut Intan mengungkapkan borok Armor Toreador, menuduhnya sebagai sosok manipulatif. Selebgram Elsya Sandria menyebut Armor tidak menunjukkan rasa bersalah saat ditangkap dan memiliki kebiasaan manipulatif. “Dia hobi mainin psikis orang,” tulis Elsya di Instagram Story.
- Kasus Utang dan Penipuan Wandha Dwiutari, pembawa berita, mengungkap bahwa Armor memiliki utang lebih dari Rp1 miliar kepada suaminya. “Utang itu terkait investasi proyek, tapi uangnya hilang,” ungkap Wandha. Kasus utang ini sempat diproses secara hukum namun belum ada keputusan. Selain itu, Henny Rahman, selebgram dan istri Muhammad Alvin Faiz, menyebut Armor juga membawa lari uang investasi. “Kita nahan-nahan nagih utang karena melihat kondisi keluarga Intan,” tambah Henny.
Reaksi Publik
Teman-teman Cut Intan dan masyarakat umum terus memperhatikan kasus ini, dengan harapan bahwa pelaku mendapatkan hukuman yang setimpal. Sementara itu, Cut Intan membutuhkan dukungan dan doa dari publik untuk menghadapi proses hukum yang panjang.